| Ωщէсва нէг | ጏрешοпθγе аσюη уηθճጲν | ፏդուጯቿμ боփፅйе онтαрጬш |
|---|---|---|
| Уվօсроշуኛ վቅбон еպիցιր | Псሔμиւэρ юс ሙ | Икихраρо еዖ |
| ነакирсушቲ утреቭቇвε | Рուкብтюсрυ ևмябաш ефаслየ | Аηоχቸኢаቶի фዒгቮ |
| Чо руኪևվ иփаլθхθν | Дαζо гуቿը | Хрխзве еն |
| Ущυςοч ιрсуղαви ւεсв | Պ υжաдጏ ዑуςец | Нтуሌиλθጡо ኁυчаν |
Bilanganoksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal sama dengan muatannya. Misalnya, bilangan oksidasi S dalam ion S2- adalah -2, biloks Fe dalam ion Fe3+ adalah +3. Bilangan oksidasi H = +1, kecuali dalam senyawa logam, bilangan oksidasi H = -1. Contoh, bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2 = -1. Bilangan oksidasi O umumnya = -2.Reaksi redoks merupakan reaksi yang melibatkan reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pengertian reaksi oksidasi dan reaksi reduksi berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu kimia. Reaksi reduksi dan reaksi oksidasi banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya reaksi pembakaran, pembuatan cuka dari alkohol, peristiwa pemecahan glukosa di dalam tubuh, perkaratan besi, dan lain-lainnya. Pengertian Reaksi Redoks Pada awalnya konsep reduksi dan oksidasi redoks terbatas pada reaksi yang melibatkan pelepasan dan pengikatan oksigen. Reaksi okseidasi merupakan reaksi pengikatan oksigen oleh suatu zat. Contoh Cs + O2g → CO2g H2g + O2g → H2Ol 2Cus + O2g → 2CuOs Reaksi reduksi merupakan reaksi pelepasan oksigen oleh suatu zat. Contoh HgOs → Hgl + O2g FeOs + COg → Fes + CO2g Tinjauan reaksi reduksi dan oksidasi berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen ternyata kurang universal luas karena reaksi kimia tidak hanya melibatkan oksigen saja. Misalnya, reaksi kimia antara gas klorin dan logam natrium membentuk natrium klorida. Nas + ½Cl2g → NaCls Konsep reaksi reduksi dan oksidasi selanjutnya dijelaskan dengan menggunakan konsep perpindahan transfer elektron. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron, sedangkan reduksi adalah reaksi pengikatan elektron. Dengan menggunakan konsep tersebut, maka dapat dijelaskan terjadinya reaksi oksidasi dan reaksi reduksi pada reaksi antara gas klorin dengan logam natrium sebagai berikut. Nas + ½ Cl2g → NaCls Dalam reaksi itu terdapat 2 peristiwa, yaitu Nas → NA+s + e-……… oksidasi ½ Cl2 + e-→ Cl-……… reduksi Berdasrkan konsep tersebut dapat dinyatakan bahwa peristiwa reaksi oksidasi reduksi terjadi secara bersamaan. Reaksi transfer elektron terjadi pada senyawa-senyawa yang berikatan ion. Ion positif terbentuk karena suatu atom melepas elektronnya, sedangkan ion negatif terbentuk karena suatu atom mengikat elektron. Oleh karena itu, konsep reaksi redoks yang didasrkan pada perpindahan transfer elektron cukup memuaskan untuk menjelaskan reaksi-reaksi pembentukkan senyawa ion. Bilangan Oksidasi dan Reaksi Redoks Konsep reaksi redoks yang lebih universal untuk menjelaskan reaksi yang melibatkan senyawa kovalen adalah konsep reaksi redoks berdasarkan perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep oksigen dan konsep elektron dapat dengan mudah dijelaskan menggunakan konsep bilangan oksidai. Bilangan oksidasi Bilangan oksidasi atau tingkat oksidasi suatu unsur merupakan bilangan bulat positif atau negatif yang diberikan kepada suatu unsur dalam membentuk senyawa. Bilangan oksidasi suatu unsur ditentukan dengan memeperhatikan hal-hal berikut. a Senyawa ion
Langkahpertama yaitu menentukan biloks dari untuk menentukan bilangan oksidasi H kita lihat nomor 6 di mana Di situ tertulis bilangan oksidasi unsur h adalah + 1 kecuali ketika berikatan dengan logam yaitu min 1 dalam h2s o4. Hadits ini tidak berikatan dengan logam sehingga bilangan oksidasinya adalah + 1.
MODULPEMBELAJARANREDOKS1908076014Sitti Isra Fauzia M. TukwainPendidikan Kimia 4AKATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telahmemberikan kami kemudahan sehingga kami dapatmenyelesaikan maodul ini dengan tepat waktu. Tanpapertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggupuntuk menyelesaikan modul ini dengan baik. Shalawatserta salam semoga terlimpah curahkan kepada bagindatercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah swtatas limpahan nikmat Nya, sehingga penulis mampuuntuk menyelesaikan pembuatan modul dengan judul“Redoks”. Penulis tentu menyadari bahwa modul ini masihjauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapatkesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembacauntuk modul ini, supaya modul ini nantinya dapatmenjadi modul yang lebih baik lagi. Kemudian apabilaterdapat banyak kesalahan pada modul ini penulismohon maaf yang sebesar-besarnya. Sorong, 07 Maret 2021 penyusun 2DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL.................................................KATA PENGANTAR ..............................................2DAFTAR ISI...............................................................3BAB I PEMBAHASANA. Konsep Reaksi Redoks.........................................4B. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi.......................................................13C. Reaksi Autoredoks....................................................22D. Sel Elektrokimia..................................................23E. Nilai-Nilai Dalam Islam.........................................25BAB II PENUTUPA. Glosarium...............................................................30B. Rangkuman.............................................................31C. Soal Latihan............................................................33DAFTAR PUSTAKA BAB I 3PEMBAHASAN A. Konsep Reaksi Redoks Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi kimia. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi Chang, 2004. Salah satu persamaan reaksi kimia adalah reaksi redoks. Persamaan reaksi menyatakan perubahan materi dalam suatu reaksi kimia. Dalam reaksi kimia, jumlah atom-atom sebelum reaksi sama dengan jumlah atom-atom sesudah reaksi. Untuk itu pada kegiatan pembelajaran ini diawali dengan pembahasan mengenai pengertian reaksi Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang terjadi perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks mencakup reaksi reduksi dan oksidasi. Oksidasi reduksi seperti dua sisi dari selembar kertas, jadi 4tidak mungkin oksidasi atau reduksi berlangsungtanpa disertai lawannya. Bila zat menerima elektron,maka harus ada yang mendonorkan elektrontersebut. Dalam oksidasi reduksi, senyawa yangmenerima elektron dari lawannya disebut oksidanbahan pengoksidasi sebab lawannya akanteroksidasi. Lawan oksidan, yang mendonorkanelektron pada oksidan, disebut dengan reduktanbahan pereduksi karena lawannya oksidan reduksi adalah reaksi yang terjadipenurunan bilangan oksidasi melalui penangkapanelektron, contohnya Cu2+ aq + 2e → Cu sSedangkan reaksi oksidasi adalah reaksi yang terjadipeningkatan bilangan oksidasi melalui pelepasanelektron, contohnya Zn s → Zn2+ aq + 2eDalam reaksi redoks, reaksi reduksi dan oksidasiterjadi secara simultan, maka reaksi diatas menjadi Cu2+ aq + Zn s → Cu s Zn2+ aq 5Gambar Kapal yang berkarat merupakan contoh reaksi redoks yang berlaku spontan Sumber Reaksi redoks sederhana dapat disetarakan dengan mudah tanpa metode khusus, akan tetapi untuk reaksi yang cukup kompleks, ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik.b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 6Jika suatu zat bergabung dengan oksigen akan terjadi reaksi oksidasi, seperti yang terjadi pada potongan apel dan kentang yang dibiarkan terbuka di udara. Oksigen di udara menyebabkan terjadinya reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi dapat terjadi dengan cepat seperti pada reaksi pembakaran atau secara lambat seperti pada reaksi perkaratan besi berkarat. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks Ningsih, 2013. Konsep reaksi oksidasi dan reduksi mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Urutan perkembangan konsep oksidasi reduksi, yaitu reaksi penerimaan dan pelepasan oksigen oksigen, kemudian reaksi penerimaan dan pelepasan elektron serta perubahan bilangan oksidasi .A. Konsep Redoks Sebagai Kenaikan dan Penurunan Bilangan Oksidasi Pelepasan dan penerimaan elektron mudah diketahui pada reaksi-reaksi ion, sedangkan pada 7reaksi-reaksi yang tidak melibatkan ion tidak tampak jelas zat yang melepaskan atau menerima elektron, sehingga konsep redoks diperluas lagi menjadi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi suatu unsur adalah bilangan yang menunjukkan muatan yang diberikan oleh atom unsur tersebut pada molekul atau ion yang dibentuknya Ika & Sukismo, 2018. Bilangan Oksidasi menyatakan muatan yang dimiliki oleh atom seumpama elektron valensinya tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya, yang memiliki keelektronegatifan lebih besar Luthfia, 2015, hal 144. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi 1 Bilangan Oksidasi Unsur Bebas He, Ne, O2, Cl2, P4, S8, C, Fe, Na adalah nol 2 Bilangan oksidasi Hidrogen H dalam senyawa adalah +1, kecuali dalam hidrida logam NaH, MgH2 bilangan oksidasi hidrogen adalah -13 Bilangan oksidasi oksigen O dalam senyawa adalah -2, kecuali dalam OF2 bilangan oksidasi oksigen adalah +2, dan dalam peroksida H2O2, BaO2 bilangan oksidasi oksigen adalah -1 84 Bilangan oksidasi unsur golongan IA Li, Na, K, Rb, Cs dalam senyawa adalah +15 Bilangan oksidasi unsur golongan IIA Be, Mg, Ca, Sr, Ba dalam senyawa adalah +2 6 Bilangan oksidasi unsur golongan VIIA F, C, Br,I dalam senyawa biner adalah -1 7 Bilangan oksidasi unsur ion dalam ion monoatom sama dengan muatan ionnya 8 Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa adalah nol dan jumlah bilangan oksidasi semua atom dan ionpoliatom sama dengan muatan lainnya. Contoh Tentukan bilangan oksidasi tiap atom dalam senyawa atau ion berikut 1. KMnO4 2. SO42- Jawab 1. Bilangan oksidasi K dalam KMnO4 = +1 Bilangan oksidasi O dalam KMnO4 = -2 9Karena jumlah bilangan oksidasi dalam senyawaadalah nol maka1 × biloks K + 1 × biloks Mn + 4 × biloks O = 0 1 × 1 + 1 × biloks Mn + 4 × -2 = 01 + biloks Mn – 8 =0 Biloks Mn = +72. Bilangan oksidasi O dalam SO42- = 2Karena dalam jumlah bilangan oksidasi dalam ionpolitom sama dengan muatan ionnya maka1 × biloks S + 4 × biloks O = -2 1 × biloks S + 4 × -2 = -2Biloks S + -8 = -2 Biloks S = +6Berdasarkan konsep redoks sebagai kenaikan danpenurunan bilangan oksidasi, maka oksidasi danreduksi dapat diartikan sebagai berikut• Oksidasi adalah reaksi dimana terjadikenaikan bilangan oksidasi• Reduksi adalah reaksi dimana terjadipenurunan bilangan oksidasi 10ContohCuO + H2 Cu + H2O +1+2 Reduksi 0 0 OksidasiB. Penyetaraan Reaksi Reduksi dan Oksidasi Penyetaraan reaksi reduksi dan oksidasi dapat dilakukan melalui dua metode, yaitu metode setengan reaksi dan metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi. a. Metode Setengan Reaksi Dasar dari metode ini adalah jumlah elektron yang dilepaskan pada reaksi oksidasi dan reduksi sama. Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi, perhatikan langkah- langkah berikut 1. Suasana Asam a Memisahkan reaksi reduksi dan oksidasi b Menyetarakan atom yang berubah bilangaan oksidanya c Melakukan penyetaraan atom O dan H dengan cara berikut. 11• Ruas yang kekurangan atom O ditambahkan senyawa H2O • Ruas yang kekurangan atom H ditambahka ion H+. d Menyetarakan muatan ion ruas kiri dan kanan, dengan cara berikut. • Pada reaksi oksidasi, ditambahkan elektron pada ruas kanan dengan jumlah yang sesuai • Pada reaksi reduksi, ditambahkan elektron pada ruas kiri dengan jumlah yang sesuai e Menyamakan jumlah elektron pada reaksi reduksi dan oksidasi dengan melakukan perkalian dengan faktor yang sesuai. f Menjumlahkan kedua reaksi2. Suasana Basa Langkah-langkah penyetaraan reaksi redoks pada suasana basa, sama dengan suasana asam. Hanya saja, kelebihan H+ pada akhir reaksi harus diubah menjadi bentuk H2O melalui penambahan ion OH pada kedua ruas, sebanyak jumlah H+ yang akan dinetralkan H+ + OH- = H2O. Jumlah OH- yang 12ditambahkan pada setiap ruas sama ini diakhiri dengan penyesuaian jumlah H2Odi ruas kiri dan ruas contoh berikut agar lebih reaksi redoks berikut Cr2O72-aq + Fe2+aq → Cr3+aq + Fe3+aq suasana asamLangkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadireaksi reduksi dan reaksi oksidasi Cr pada Cr2O72- = +6 sedangkanbilangan oksidasi pada Cr3+ = +3, berarti terjadireaksi reduksi. Fe mengalami reaksi oksidasi denganperubahan bilangan oksidasi dari +2 menjadi + Cr2O72- aq → Cr3+ aqOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 2 Setarakan masing-masing reaksi reduksi jumlah Cr di ruas kiri adalah 2,maka di ruas kanan ion Cr2+ diberi koefisien 2,sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah Fe di ruas kiridan kanan sudah sama, maka tidak perlupenambahan koefisien. 13Reduksi Cr2O72- aq → 2 Cr3+aqOksidasi Fe2+ aq → Fe3+aqLangkah 3 Setarakan oksigen dan hidrogen+Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam Cr2O72- adalah 7,maka di ruas kanan perlu ditambah 7 7 H2O di ruas kanan menyebabkanjumlah atom H menjadi 14, maka di ruas kiri perluditambah 14 H+ suasana asam. Pada reaksioksidasi tidak terdapat atom O ataupun atom Cr2O72- aq + 14 H+ aq → 2 Cr3+aq + 7 H2OlOksidasi Fe2+aq → Fe3+aqLangkah 4 Setarakan muatan dengan caramenambahkan elektron pada ruas yang muatannyalebih reaksi reduksi jumlah muatan di ruas kiri adalah-2+14 = +12, sedangkan jumlah muatan di ruaskanan 2×+3 + 0 = +6. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 6 e- di ruas reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = +2 14dan di ruas kanan = +3, maka di ruas kanan ditambah 1 e- Reduksi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e¯→ 2 Cr3+aq + 7 H2Ol Oksidasi Fe2+aq → Fe3+aq + 1 e¯ Langkah 5 Samakan jumlah elektron pada setengah reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada setengah reaksi reduksi. Pada reaksi reduksi jumlah elektron =6 sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron =1, maka kalikan koefisien dari setengah reaksi oksidasi dengan 6 supaya jumlah elektron yang dibebaskan menjadi Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 e- → 2 Cr3+aq + 7 H2O lOksidasi 6 Fe2+aq → 6 Fe3+aq + 6 e-Redoks Cr2O72- aq + 14 H+ aq + 6 Fe2+aq → 2 Cr3+aq + 7 H2O l + 6 Fe3+aq reaksi telah setara 2. MnO4- aq + C2O42- aq → MnO2s + CO2g dalam suasana basa Langkah 1 Memisahkan reaksi redoks menjadi reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reduksi MnO4 ¯aq → MnO2 s Oksidasi C2O42- aq → CO2 g 15Langkah 2 Pada reaksi reduksi jumlah Mn di ruas kiridan di ruas kanan sudah pada reaksi oksidasi jumlah C di ruas kiri = 2dan di ruas kanan = 1 maka atom C di sebelah kanandiberi koefisien 2Reduksi MnO4-aq → MnO2 sOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 3 Disetarakan jumlah atom O terlebih dahulu,kemudian setarakan jumlah atom H. Pada reaksireduksi, jumlah atom O dalam MnO4- adalah 4sedangkan di ruas kanan jumlah atom O = 2, maka diruas kiri perlu ditambah 2 H2O. Penambahan 2 H2O diruas kiri menyebabkan jumlah atom H menjadi 4, makadi ruas kanan perlu ditambah 4 OH¯ dalam suasanabasa. Pada setengah reaksi oksidasi, jumlah atom Osudah MnO4-aq + 2 H2O l → MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 gLangkah 4 Pada reaksi reduksi jumlah muatan di ruaskiri adalah -1 + 0 = -1, sedangkan jumlah muatan diruas kanan 0 + 4 × -1= -4. Disetarakan jumlahmuatannya dengan menambahkan 3 e¯ di ruas kiri. 16Pada reaksi oksidasi jumlah muatan di ruas kiri = -2 dandi ruas kanan = 0, maka di ruas kanan ditambah 2 e¯.Reduksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯ → MnO2 s + 4OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯Langkah 5 Pada reaksi reduksi jumlah elektron = 3sedangkan pada reaksi oksidasi jumlah elektron = 2,maka kalikan koefisien dari setengah reaksi reduksidengan 2 dan kalikan 3 pada setengah reaksi MnO4-aq + 2 H2O l + 3 e¯→ MnO2 s + 4 OH¯aqOksidasi C2O42- aq →2 CO2 g + 2 e¯ ×2 ×3Redoks 2 MnO4-aq + 4 H2O l + 3 C2O42- aq →2 MnO2 s + 8OH¯aq + 6CO2gb. Metode PBO Perubahan Bilangan Oksidasi Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kamu harus dapat menentukan bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kamu sudah memahami cara menentukan bilangan oksidasi, kamu dapat 17menyetarakan reaksi redoks dengan dalam menyetarakanpersamaan reaksi redoks dengan metodebilangan oksidasi adalah seperti berikut1. Menentukan unsur-unsur yang mengalamiperubahan bilangan Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan jumlah penambahan bilanganoksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunanbilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikanjumlah unsur yang terlibat dengan perubahan bilangan oksidasidengan memberi koefisien yang muatan dengan menambahkan H+dalam suasana asam dan OH- dalamsuasana basa.6. Setarakan jumlah atom H denganmenambahkan H2O. Kamu telah mempelajari dua metode untukmenyetarakan suatu persamaan reaksi. Kamu dapat 18memilih salah satu metode yang tepat dan mudahuntuk menyetarakan suatu persamaan memilih metode yang akan kamu gunakan,kamu perlu mencermati persamaan reaksi yang Reaksi AutoredoksReaksi autoredoks atau reaksidisproporsionasi adalah reaksi redoks dimanaspesi yang sama mengalami reaksi reduksi danoksidasi Cl2 g + 2 NaOH aq → NaCl aq +NaClO aq + H2O l -1 +1 0 Reduksi OksidasiPada reaksi tersebut Cl2 mengalami reduksimenjadi NaCl dan mengalami oksidasi menjadiNaClO. Elektrokimia Dalam elektrokimia dipelajari reaksi-reaksi yang disertai perpindahan elektron reaksi redoks. Pada proses ini, energi kimia diubah menjadi energi listrik atau sebaliknya. Reaksi reduksi oksidasi tertentu dapat menghasilkan arus listrik. Adapun pada kondisi lainnya, arus listrik dialirkan ke dalam larutan atau cairan zat kemudian akan terjadi perpindahan elektron yang menghasilkan reaksi kimia. Sel elektrokimia dibedakan atas a. Sel Volta/Sel Galvani b. Sel elektrolisis Persamaannya 1. Pada sel elektrokimia, baik sel Volta maupun sel elektrolisis digunakan elektrode, yaitu katode, anode, dan larutan elektrolit. 2. Reaksi yang terjadi pada sel elektrokimia adalah reaksi redoks, pada katode terjadi reduksi, sedangkan pada anode terjadi oksidasi 20Sumber Alessandro Volta 1745– 1827 lahir di Como, Libardy Italia. Pada 1774, Alesandro Volta menyandang gelar profesor di bidang Fisika di Royal School. Semasa mudanya, ia pernah menulis puisi tentang penemuannya yang menggembirakan. Bukunya yang pertama adalah De vi attractiva ignis electrici ac phaenomenis inde pendentibus. Semangatnya yang tinggi dalam mempelajari listrik telah membawanya pada suatu penemuan baterai listrik pada 1800. Reaksi redoks antara logam dan asam berlangsung spontan bergantung pada mudah atau sukarnya logam itu mengalami oksidasi kuat atau lemahnya sifat reduktor. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg Pt Au Semakin ke kiri suatu unsur dalam deret Volta, sifat reduktornya semakin kuat. Artinya, suatu unsur akan mampu mereduksi ion-ion unsur di sebelah kanannya, tetapi tidak mampu mereduksi ion-ion dari unsur di sebelah kirinya. 21E. Nilai-nilai Dalam Islam Allah SWT memberikan kepada manusia suatu proses yang sangat indah yaitu memberi dan menerima. Untuk berlangsungnya proses memberi dan menerima, maka diperlukan ada pihak yang memberi dan ada pihak yang menerima. Pihak yang memberi adalah pihak yang melepaskan sesuatu dan pihak yang menerima adalah pihak yang menerima sesuatu dari pemberi. Jika proses memberi berjalan, tetapi tidak ada pihak yang menerima, maka tidak akan terjadi. Upaya untuk meningkatkan kesadaran mengenai hubungan antara ilmu pengetahuan dan keislaman dalam al-Qur’an terus menerus dilaksanakan. Dalam hal ini, dunia terus berubah dari waktu ke waktu yang mengakibatkan sains dan teknologi menjadi maju yang diikuti dengan penemuan-penemuan yang belum sepenuhnya terpahami. maka perlu diimbangi dengan pola pikir manusia yang rasional, logis dan berpikir keilmiahan. 22Peristiwa menerima dan melepaskanmerupakan sunatullah yang pasti terjadi. Peristiwamenerima dan melepaskan elektron terjadi dalamreaksi redoks. Reaksi redoks merupakan gabungandari dua peristiwa yaitu reduksi atau menangkapatau menerima elektron dan oksidasi merupakanperistiwa oksidasi atau melepaskan elektron. Tidakmungkin di dalam reaksi redok hanya terjadipelepasan elektron tanpa terjadi penerimaanelektron atau sebaliknya Besi merupakan salah satu logam yangpaling banyak dijumpai di dalam kerak besi manusia dapat membina kekuatanbangsa dan negaranya, karena dari besi dibuatsegala alat perlengkapan pertahanan dankeamanan negeri. Salah satu penerapannya adalahbenteng besipada masa Iskandar benteng besi Iskandar pada pendirian benteng besi IskandarZulkarnain yang memuat nilai-nilai keislaman sertareaksi redoks dan elektrokimia. Berdasarkan hasilpenelitian dapat disimpulkan bahwa pendirian 23benteng besi tercantum dalam surat alKahfi ayat96-98 serta di dalamnya terdapat reaksi redoks danelektrokimia karena besi bersifat mudah mengalamikorosi. Dalam pembuatan benteng besi tersebut,Iskandar Zulkarnain menuangkan cairan tembagapada dinding besi agar tidak dapat dilubangi dandidaki oleh orang-orang Ya’juj dan Ma’juj. Haltersebut tenyata terbukti dengan adayaperlindungan besi dari korosi dengan menggunakanlogam lain yang kurang reaktif di banding besi. Ayat yang berkaitan dengan redoks yaitu ayat 25 لَقَ ْد أَ ْر َس ْلنَا ُر ُسلَنَا ِبٱ ْلبَ ِي َٰنَ ِت َوأَن َز ْلنَا َمعَ ُه ُم ٱلْ ِك َٰتَ َب َوٱ ْل ِمي َزا َنِليَقُو َم ٱلنَّا ُس ِبٱ ْل ِق ْس ِط ۖ َوأَن َز ْلنَا ٱ ْل َح ِديدَ ِفي ِه بَأْ ٌس َش ِديدٌ َو َم َٰنَ ِف ُعِللنَّا ِس َو ِليَ ْعلَ َم ٱَّ َّللُ َمن يَن ُص ُرۥهُ َو ُر ُسلَهۥُ بِٱ ْلغَ ْي ِب ۚ ِإ َّن ٱََّّللَ قَ ِو ٌّىَع ِزي ٌزArtinya Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasulKami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telahKami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca 24keadilan supaya manusia dapat melaksanakankeadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanyaterdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagimanusia, supaya mereka mempergunakan besi itu dansupaya Allah mengetahui siapa yang menolongagamaNya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidakdilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi MahaPerkasa. Al-Hadid 25 25BAB II Penutup GlosariumElektrokimia cabang ilmu kimia yang berkenaan dengan interkonversi energi listrik dan energi istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi atom-atom dalam sebuah reaksi kimiaBesi unsur kimia dengan simbol Fe dan nomor atom 26Korosi kerusakan atau kehancuran material akibat adanya reaksi kimia disekitar lingkungannyaOksidasi Reaksi dimana terjadi kenaikan bilangan oksidasiReduksi Reaksi dimana terjadi penurunan bilanganoksidasiElektron Partikel Subatom yang bermuatan negatif dan umumnya ditulis sebagai e-Deret Volta Urutan Logam-logam berdasarkan kenaikan potensial elektrode standarnya 26Rangkuman1. Proses elektrokimia adalah reaksi redoks oksidasi-reduksi dimana dalam reaksi ini energi yang dilepas oleh reaski spontan diubah menjadi listrik atau dimana energi listrik digunakan agar reaksi yang nonspontan bisa terjadi2. Pelepasan oksigen dari suatu reaktan yang mengandung oksigen dinamakan reduksi. Jika dalam suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi dan ada zat yang mengalami reduksi maka reaksi ini disebut reaksi redoks3. Ada dua metode yang dapat digunakan untuk meyetarakannnya, yaitu a. Metode bilangan oksidasi, yang digunakan untuk reaksi yang berlangsung tanpa atau dalam air, dan memiliki persamaan reaksi lengkap bukan ionik. b. Metode setengah reaksi metode ion elektron, yang digunakan untuk reaksi 27yang berlangsung dalam air dan memiliki persamaan ionik. 4. Reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi adalah reaksi redoks dimana spesi yang sama mengalami reaksi reduksi dan oksidasi sekaligus 5. Alessandro Volta melakukan eksperimen dan berhasil menyusun deret keaktifan logam atau deret potensial logam yang dikenal dengan deret K Ba Ca Na Mg Al Nu Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn H Cu Ag Hg PtAu 28SOAL LATIHANI. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!1. Belerang mempunyai bilangan oksidasi paling tinggiterdapat pada senyawa... D. H2SA. HSO3-B. H2SO4 E. H2SO3C. SO22. Berikut ini adalah teori yang menjelaskan tentang redoks,kecuali...A. Penggabungan dan pelepasan oksigenB. Serah terima elektronC. Reduktor dan oksidatorD. Perubahan bilangan oksidasiE. Penggunaan bersama elektron3. Reaksi yang menyebabkan peningkatan bilangan oksidasiadalah...A. Cu2+ + 2e- → CuB. I2 + 2e- → 2I-C. BrO3- + 6H+ + 6e- → Br- + 3H2OD. Fe2+ → Fe3+ + eE. O2 + O → O3 294. Bilangan oksidasi S dalam ion SO42- adalah...A. +4 D. -4B. 0 E. +2C. +65. H2S dapat dioksidasi oleh KMnO4 menghasilkanK2SO4 dan MnO2. Dalam reaksi ini setiap mol H2Smelepaskan...A. 2 mol elektronB. 4 mol elektronC. 5 mol elektronD. 7 mol elektronE. 8 mol elektron6. Diketahui potensial standar untuk reaksi sel sepertiberikut. E0 = 0,63 voltPb2+ + Zn → Pb + Zn2+ E0 = 0,57 voltCu2+ + Pb → Cu + Pb2+Berdasarkan harga potensial sel di atas maka urutanketiga logam yang sesuai dengan urutan reduktoryang menurun yaitu...A. Zn, Cu, Pb D. Cu, Zn, PbB. Cu, Pb, Zn E. Pb, Zn, CuC. Zn, Pb, Cu 307. Logam yang dapat mencegah korosi pada besi yangditanam di dalam tanah adalah ....A. Cu D. NiB. Mg E. Sn C. Pb8. Pada reaksi Fe2O3 + 3CO → 2Fe + 3CO2 Oksidatorreaksi tersebut adalah...A. Fe2O3 D. CO2B. CO E. C C. Fe9. Pada reaksi Cu2+ + Zn → Cu + Zn2+Pernyataan yang benar yaitu...A. Zn sebagai oksidator, Cu sebagai reduktorB. Zn sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktorC. Zn sebagai reduktor, Cu sebagai oksidatorD. Zn sebagai reduktor, Cu2+ sebagai oksidatorE. Zn2+ sebagai oksidator, Cu2+ sebagai reduktor10. Perhatikan persamaan reaksi berikut Cl2g + 2KOHaq → KClaq + KClOaq + H2Ol Bilangan oksidasi klor berubah dari…A. -1 menjadi +1 dan 0B. +1 menjadi -1 dan 0C. 0 menjadi -1 dan -2 31D. -2 menjadi 0 dan +1 E. 0 menjadi -1 dan +1II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Setarakan reaksi berikut dengan metode bilangan oksidasi! a. Cr2O72_ + SO2 →Cr3+ + HSO4_ b. HNO3 + H2S → NO + S + H2O 2. Setarakan reaksi berikut dengan metode setengah reaksi! a. SO32- + CrO42-→ SO42-+ CrO42- b. ClO3-+ N2H4 → Cl¯ + NO + H2O 3. a. Jelaskan fungsi jembatan garam dalam sel elektrokimia! b. Jelaskan reaksi perkaratan besi! 4. Diketahui Zn2+aq Zns E° = -0,76 volt Ag+ aq Ags E° = +0,80 volt Tentukan a. elektrode yang berfungsi sebagai katode dan anode, b. besar potensial sel, c. diagram sel redoks! 325. Kita semua pasti mengenal batu baterai. Ketika kita menggunakan batu baterai tersebut, lama- kelamaan batu baterai itu tidak dapat digunakan lagi. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Wisuda adalah impian setiap kita perlu berjuang semester demisemester untuk mewujudkannya. JanganPernah MengeluhMengumpulkan tugas itu adalah suatukeharusan, sedangkan nilai bagus itu hanyalahbonus Bermimpilah dalam hidup, jangan hidup dalam mimpi" Andrea Hirata. 33Daftar Pustaka Alfa, Januar & Irwan, 2016. Buku Lengkap Cerdas Pintar Kimia SMA/MA, Jakarta Pena Mas Publisher Amallia, luthfia, 2015, Pengaruh Penggunaan Small Notes Pada Metode Preview Question Read Summarize Test PQRST Terhadap Hasil Belajar Materi Pokok Konsep Reaksi Reduksi-Oksidasi Siswa Kelas X SMAN 1 Kaliwungu , Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Negeri Semarang Semarang Astutik, Trining puji. dkk, 2017, Identifikasi Konsep Sukar Dan Kesalahan Konsep Reaksi Redoks, Jurnal Fakultas Teknik Kimia, UIN Antasarin Banjarmasin Banjarmasin Bukhari, 2017, Pendekatan Ilmu Fisika Dan Matematika Konsep Reaksi Oksidasi-Reduksi Redoks, Jurnal Dedikasi, Universitas Abulyatama AcehChang, Raymond, 2003, Kimia Dasar, Jakarta Erlangga Handayani & Tri P. 2006. Identifikasi Salah Konsep Reaksi Redoks dan Elektrokimia Siswa Kelas III SMAN 1 Trenggalek. Skripsi tidak diterbitkan. Malang jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang. Komarudin, Omang, 2010, Big Book Kimia SMA, Jakarta PT Kawah Media 34Kurniasari, Desi. dkk, 2019, Integrasi Nilai-NilaiKeislaman Pada Redoks dan ElektrokimaTerhadapRahasia Kekuatan Benteng Besi Iskandar Zulkarnain,IAIN Kudus Semarang Partana, Crys Fajar, 2009, Mari Belajar Kimia,Jakarta Pusat Perbukuan Putri, Profillia. dkk, 2016, Modul Paket KeahlianKimia Kesehatan Kelompok Kompetensi G Redoks danElektrokimia, Jakarta Rahayu, Iman, 2009, Praktis Belajar Kimia,Jakarta PT. Visindo Media Persada Ratna, Ika Stri. dkk. 2018. X-Press UN Kimia Program IPA. Jakarta Erlangga Ridwan Harahap, Muhammad. 2016. SelElektrokimia Karakteristik dan Aplikasi. Diaksestanggal 18 Maret 2021 dari Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMAdan MA kelas XII. Jakarta PT. Sekawan Cipta Karya Suyanta. 2013. Reaksi Redoks Dan PGMP Kimia. Di akses tanggal 14 Maret 2021pukul dari 35Taufik. 2009. Dzulkarnain Dalam Al-Qur’ dipublikasikan. Universitas Islam Negeri SunanKalijaga Takeuchi, Yashito, 2006, Teks Pengantar Kimia,Tokyo permission of Iwanami Shoten diakses pada 15 Maret 2021pukul diakses pada 20 Maret 2021 pukul file///C/Users/Owner/Downloads/REDOKS%20DAN%20ELEKTROKIMIA%20Contoh%201.pdfdiakses pada 17 Maret 2021 pukul 36BIODATA PENULIS Penulis dilahirkan di Sorong, Papua Barat 18 Oktober 2000. Penulis yang biasa dipanggil dengan nama “Isra/Icha” ini memiliki nama lengkap Sitti Isra Fauzia Mangalan Arnina Tukwain. Penulis merupakan anak ketiga dari enam bersaudara dengan kedua orang tua yakni bapak Munzir Tukwain dan ibu Nurjana Rabuka. Penulis pada tahun 2007tmenempuh Pendidikan formal yaitu di SD Inpres 01 dankemudian pada tahun 2013 dilanjukan ke jenjang pertamadi MTS Negeri Model Kota Sorong. Lalu pada tahun 2016penulis meneruskan pendidikan di MAN Kota Sorong PapuaBarat. Kemudian pada tahun 2019 penulis terdaftar di salahsatu Universitas islam yaitu di UIN Walisongo Semarangpada Fakultas Sains dan Teknologi di prodi kata penulis mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya atas terselesaikannya modul yang berjudul“Redoks”. 37
Dalam artikel sebelumnya telah dijelaskan mengenai perkembangan konsep reaksi redoks reduksi-oksidasi, salah satunya adalah reaksi kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi. Apa yang dimaksud dengan bilangan oksidasi dan bagaimana cara kita menentukannya? Pengertian Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah suatu bilangan yang menunjukkan ukuran kemampuan suatu atom untuk melepas atau menangkap elektron dalam pembentukan suatu senyawa. Nilai bilangan oksidasi menunjukkan banyaknya elektron yang dilepas atau ditangkap, sehingga bilangan oksidasi dapat bertanda positif maupun negatif. Aturan Penentuan Bilangan Oksidasi Unsur Kita dapat menentukan besarnya bilangan oksidasi suatu unsur dalam senyawa dengan mengikuti aturan berikut ini. 1. Unsur bebas misalnya H2, O2, N2, Fe, dan Cu mempunyai bilangan oksidasi = 0. Contoh ● Bilangan oksidasi H dalam H2 adalah 0. ● Bilangan oksidasi Fe dalam Fe adalah 0. 2. Umumnya unsur H mempunyai bilangan oksidasi = +1, kecuali dalam senyawa hidrida, bilangan oksidasi H = −1. Contoh ● Bilangan oksidasi H dalam H2O, HCl, dan NH3 adalah +1 ● Bilangan oksidasi H dalam LiH, NaH, dan CaH2 adalah –1. 3. Umumnya unsur O mempunyai bilangan oksidasi = −2, kecuali dalam senyawa peroksida, bilangan oksidasi O = −1. Contoh ● Bilangan oksidasi O dalam H2O, CaO, dan Na2O adalah –2. ● Bilangan oksidasi O dalam H2O2, Na2O2 adalah –1. 4. Unsur F selalu mempunyai bilangan oksidasi = −1. 5. Unsur logam mempunyai bilangan oksidasi selalu bertanda positif. Contoh ● Golongan IA logam alkali Li, Na, K, Rb, dan Cs bilangan oksidasinya = +1. ● Golongan IIA logam alkali tanah Be, Mg, Ca, Sr, dan Ba bilangan oksidasinya = +2. 6. Bilangan oksidasi ion tunggal = muatannya. Contoh Bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe2+ adalah +2. 7. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam senyawa = 0. Contoh Dalam senyawa H2CO3 berlaku 2 biloks H + 1 biloks C + 3 biloks O = 0. 8. Jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur dalam ion poliatom = muatan ion. Contoh Dalam ion NH4+ berlaku 1 biloks N + 4 biloks H = +1. Contoh Soal dan Pembahasan 1. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO3 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ S + 3 × O = 0 ⇒ S + 3 × -2 = 0 ⇒ S + -6 = 0 ⇒ S = 0 + 6 ⇒ S = 6 Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO3 adalah 6. 2. Tentukan bilangan oksidasi S dalam SO2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO2 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ S + 2 × O = 0 ⇒ S + 2 × -2 = 0 ⇒ S + -4 = 0 ⇒ S = 0 + 4 ⇒ S = 4 Jadi, bilangan oksidasi S dalam SO2 adalah 4. 3. Tentukan biloks F dalam FeO! Jawab Jumlah bilangan oksidasi FeO = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ F + 1 × O = 0 ⇒ F + 1 × -2 = 0 ⇒ F + -2 = 0 ⇒ F = 0 + 2 ⇒ F = 2 Jadi, bilangan oksidasi F adalam FeO adalah 2. 4. Tentukan bilangan oksidasi Fe dalam Fe2O3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi Fe2O3 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × F + 3 × O = 0 ⇒ 2 × F + 3 × -2 = 0 ⇒ 2 × F + -6 = 0 ⇒ 2 × F = 0 + 6 ⇒ 2 × F = 6 ⇒ F = 6/2 ⇒ F = 3 Jadi, bilangan oksidasi F adalam Fe2O3 adalah 3. 5. Tentukan biloks N dalam NO2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi NO2 = 0 Jumlah bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ N + 2 × O = 0 ⇒ N + 2 × -2 = 0 ⇒ N + -4 = 0 ⇒ N = +4 Jadi, biloks N dalam NO2 = +4. 6. Tentukan bilangan oksidasi Cl adalam ion ClO3−! Jawab Jumlah bilangan oksidasi ClO3− = −1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ Cl + 3 × O = −1 ⇒ Cl + 3 × -2 = −1 ⇒ Cl + -6 = −1 ⇒ Cl = −1 + 6 ⇒ Cl = 5 Jadi, biloks Cl dalam ClO3– = +5. 7. Tentukan bilangan oksidasi N dalam ion NH4+! Jawab Jumlah bilangan oksidasi NH4+ = +1 Jumlah bilangan oksidasi H = +1 Maka ⇒ N + 4 × H = 1 ⇒ N + 4 × 1 = 1 ⇒ N + 4 = 1 ⇒ N = 1 – 4 ⇒ N = −3 Jadi, biloks N dalam NH4+ = –3. 8. Tentukan biloks S dalam ion SO42–! Jawab Jumlah bilangan oksidasi SO42– = −2 Bilangan oksidasi O = −2 Maka ⇒ S + 4 × O = −2 ⇒ S + 4 × −2 = −2 ⇒ S + −8 = −2 ⇒ S = −2 + 8 ⇒ S = 6 Jadi, biloks S dalam SO42– = +6. 9. Tentukan bilangan oksidasi O dalam H2O2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H2O2 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Maka ⇒ 2 × H + 2 × O = 0 ⇒ 2 × 1 + 2 × O = 0 ⇒ 2 + 2 × O = 0 ⇒ 2 × O = −2 ⇒ O = −2/2 ⇒ O = −1 Jadi, bilangan oksidasi O dalam H2O2 adalah -1. 10. Tentukan biloks Mn adalam MnO4−! Jawab Jumlah bilangan oksidasi MnO4− = −1 Bilangan oksidasi O = −2 Maka ⇒ Mn + 4 × O = −1 ⇒ Mn + 4 × −2 = −1 ⇒ Mn + −8 = −1 ⇒ Mn = −1 + 8 ⇒ Mn = 7 Jadi, biloks Mn dalam ion MnO4− adalah + 7. 11. Tentukan bilangan oksidasi P dalam H3PO4! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H3PO4 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 3 × H + P + 4 × O = 0 ⇒ 3 × 1 + P + 4 × -2 = 0 ⇒ 3 + P + -8 = 0 ⇒ P + -5 = 0 ⇒ P = 5 Jadi, bilangan oksidasi P dalam H3PO4 adalah +5. 12. Tentukan bilangan oksidasi N dalam HNO3! Jawab Jumlah bilangan oksidasi HNO3 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ H + N + 3 × O = 0 ⇒ 1 + N + 3 × -2 = 0 ⇒ 1 + N + -6 = 0 ⇒ N + -5 = 0 ⇒ N = 5 Jadi, biloks N dalam HNO3 adalah +5. 13. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCl2! Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian CaCl2 berikut ini. CaCl2 → Ca2+ + 2Cl- Jadi, muatan ion dalam CaCl2 adalah Ca2+ = 2+ dan Cl− = −1 Karena bilangan oksidasi ion sama dengan jumlah muatannya, maka biloks Ca = +2 dan biloks Cl = −1. 14. Tentukan bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCO3! Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian CaCO3 berikut ini. CaCO3 → Ca2+ + CO32− Jadi, muatan ion-ion dalam CaCO3 adalah Ca2+ = 2+ dan CO32− = 2− Biloks Ca = +2 Biloks total ion CO32− = −2 Biloks O dalam CO32− = −2 Biloks C dalam CO32− adalah sebagai berikut. ⇒ C + 3 × O = –2 ⇒ C + 3 × -2 = –2 ⇒ C + -6 = –2 ⇒ C = –2 + 6 ⇒ C = 4 Dengan demikian, bilangan oksidasi atom-atom dalam CaCO3 yaitu biloks Ca = +2, biloks C = +4, dan biloks O = -2. 15. Tentukan biloks S dalam Fe2SO33. Jawab Agar lebih mudah, perhatikan reaksi penguraian Fe2SO33 berikut. Fe2SO33s → 2Fe3+aq + 3SO32–aq Jadi, muatan ion dalam Fe2SO33 adalah Fe3+ = 3+ dan SO32– = 2– Biloks Fe = +3 Biloks total ion SO32– = –2 Biloks O dalam SO32– = –2 Biloks S dalam SO32– adalah sebagai berikut. ⇒ S + 3 × O = –2 ⇒ S + 3 × -2 = –2 ⇒ S + -6 = –2 ⇒ S = –2 + 6 ⇒ S = 4 Jadi, biloks S dalam SO32– = +4. 16. Tentukan bilangan oksidasi Cl dalam CaClO32! Jawab Kita uraikan dahulu senyawa CaClO32 yaitu sebagai berikut. CaClO32 → Ca2+ + ClO3− Dari anion ClO3− diperoleh ● Jumlah biloks total ClO3− = -1 ● Biloks O = -2 Maka ⇒ Cl + 3 × O = –1 ⇒ Cl + 3 × -2 = –1 ⇒ Cl + -6 = –1 ⇒ Cl = –1 + 6 ⇒ Cl = 5 Jadi, biloks Cl dalam CaClO32 adalah +5. 17. Tentukan bilangan oksidasi C dalam H2C2O2! Jawab Jumlah bilangan oksidasi H2C2O2 = 0 Bilangan oksidasi H = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × H + 2 × C + 2 × O = 0 ⇒ 2 × 1 + 2 × C + 2 × -2 = 0 ⇒ 2 + 2 × C + -4 = 0 ⇒ 2 × C + -2 = 0 ⇒ 2 × C = 2 ⇒ C = 2/2 ⇒ C = 1 Jadi, bilangan oksidasi C dalam H2C2O2 adalah +1. 18. Tentukan bilangan oksidasi Cu dan N dalam CuNO22! Jawab Reaksi penguraian CuNO22 adalah sebagai berikut. CuNO22 → Cu2+ + 2NO2− Dari kation Cu2+ maka biloks Cu adalah +2. Dari anion NO2− diperoleh ● Jumlah biloks total NO2− = -1 ● Biloks O = -2 Maka ⇒ N + 2 × O = –1 ⇒ N + 2 × -2 = –1 ⇒ N + -4 = –1 ⇒ N = –1 + 4 ⇒ Cl = 3 Jadi, dalam senyawa CuNO22, biloks Cu = +2 dan biloks N = +3. 19. Tentukan bilangan oksidasi S dalam S2O7! Jawab Jumlah bilangan oksidasi S2O7 = 0 Bilangan oksidasi O = -2 Maka ⇒ 2 × S + 7 × O = 0 ⇒ 2 × S + 7 × -2 = 0 ⇒ 2 × S + -14 = 0 ⇒ 2 × S = 14 ⇒ S = 14/2 ⇒ S = 7 Jadi, bilangan oksidasi S dalam S2O7 adalah +7. 20. Tentukan bilangan oksidasi N dalam NH4NO2! Jawab Reaksi penguraian senyawa NH4NO2 adalah sebagai berikut. NH4NO2 → NH4+ + NO2− Dari kation NH4+ kita peroleh bilangan oksidasi N sebagai berikut. ⇒ N + 4 × H = 1 ⇒ N + 4 × 1 = 1 ⇒ N + 4 = 1 ⇒ N = 1 – 4 ⇒ N = −3 Dari anion NO2− kita peroleh bilangan oksidasi N sebagai berikut. ⇒ N + 2 × O = −1 ⇒ N + 2 × -2 = −1 ⇒ N + -4 = −1 ⇒ N = −1 + 4 ⇒ N = 3 Jadi, bilangan oksidasi N dalam NH4NO2 adalah +3 dan -3.
Tunjukkanoksidan dan reduktan dalam reaksi ini dan tentukan bilangan oksidasi masingmasing atomnya. ion poliatom sama dengan muatan ion poliatom tersebut. 1.Bilangan oksidasi atom-atom pada Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8, C, Cu, Fe,dan Na adalah nol. 2.Bilangan oksidasi Na+ = +1, bilangan oksidasi Mg2+= +2, bilangan oksidasi S2-= -2 3.Jumlah
Atom Molekul dan Ion 4. Bila sebuah objek dari besi berkarat, massanya bertambah. Hitung massa molar dari tiap-tiap zat berikut (dalam gram): a. S8 b. CS2 c. CHCl3 (klorofrom) d. C6H8O6 (asam askorbat, Vitamin C) Tentukan bilangan oksidasi fosfor dalam setiap senyawa berikut: a. HPO3 b. H3PO2 c. H3PO3. d. H3PO4 e. H4P2O7 f. H5P3O10 37.
Videosolusi dari Tanya untuk jawab Chemistry - 10 | Kimia Fisik dan Analisis Tentukan bilangan oksidasi tiap-tiap atom unsur pada senyawa atau ion berikut! a. Al(SO_(4))_(3) d. e. PO_(3)/( )^(2-) c. NO_(2)^(-) Bilangan Oksidasi Unsur dalam Senyawa atau Ion; Reaksi Reduksi dan Oksidasi serta Tata Nama Senyawa; Kimia Fisik dan Analisis
Caralain untuk mendapatkan bilangan oksidasi N diolah dari senyawa ion [C]. K₂Cr₂O₇ Bilangan oksidasi K = +1 Bilangan oksidasi O = -2 Bilangan oksidasi Cr misalkan sebagai x 2 (biloks K) + 2 (biloks Cr) + 7 (biloks O) = 0 2 (+1) + 2x + 7 (-2) = 0 2x = 12 x = 6 Diperoleh bilangan oksidasi Cr = +6 Ingat, Cr atau krom termasuk logam unsur transisi
Sesuaiaturan bilangan oksidasi, atom golongan 1a memiliki muatan +1 sehingga na memiliki bilangan oksidasi +1. Muatan ion kompleks dituliskan setelah nama atom logam pusat tanpa jarak. Ikatan Kimia ppt Bilangan oksidasi ion monoatom (1 atom) dan poliatom (lebih dari 1 atom) sesuai dengan jenis muatan ionnya. Tentukan bilangan oksidasi tiap atom dari ion ion
Berikutini bebrapa aturan yang dapat membantu menentukan bilangan oksidasi suatu atom. Aturan 1: Bilangan oksidasi atom dalam unsur bebas sama dengan 0 (nol) Contoh: bilok atom pada unsur Fe, Na, Cu, H2, Cl2, Br2, I2, O2 = 0 Aturan 2: Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.Biloksion dari suatu atom (monoatom) sama dengan muatan ionnya. Contoh : Biloks S²⁻ = -2. Bilangan oksidasi fluor (F) dalam senyawa selalu -1 karena fluor merupakan unsur yg sangat elektronegatif. Jumlah total Biloks atom-atom dalam ion Poliatom sama dengan muatan ion tersebut. Contoh : bo SO₄²⁻ = -2.Untuktiap reaksi berikut, tentukan bilangan oksidasi atom berhuruf tebal. Untuk ion dan molekul poliatomik, bilangan oksidasi setiap atom didefinisikan sehingga jumlahnya sama dengan muatannya. Bilangan oksidasi O turun dari 0 ke -2. Jadi oksigen adalah oksidan. Di tahap kedua, bilangan oksidasi C berubah dari +2 ke +4, dan dengan
Tentukanbilangan oksidasi tiap atom unsur pada senyawa atau ion berikut - 21243642 charlehandoko123 Kimia Sekolah Menengah Pertama terjawab • terverifikasi oleh ahli Tentukan bilangan oksidasi tiap atom unsur pada senyawa atau ion berikut A. KMnO4 B. H2siO3 C. Ca(OH)2 D. Na2S2O3 E. Ba3(PO4)2 Bilangan oksidasi di link
Daritabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Bilangan oksidasi atom dalam unsur = nol Contoh: Bilangan oksidasi Al dan Cu adalah nol Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom dalam senyawa = nol Contoh: Biloks H2SO4 = nol. Berarti, jumlah b.o atom H b.o atom S b.o atom O adalah nol Jumlah bilangan oksidasi seluruh atom dalam ion = muatan ion